FAQ

Beberapa pertanyaan yang disampaikan konsumen madu hutan Al Hafizh :

Kenapa satu liter madu lebih mahal daripada satu kg madu?

Kalau pernah belajar fisika, kita pernah dapat pelajaran tentang massa jenis, nah, massa jenis ini lah yang membedakan berat setiap benda. Walaupun volumenya sama. Untuk kasus madu, jika dibandingkan dengan air (karena air yang memiliki massa jenis 1)
1 liter air = 1 kg air, sedangkan 1 liter madu = 1,35 kg madu.
Ini disebabkan karena massa jenis madu berkisar antara 1,35-1,4. Jika 1 kg madu harganya 150ribu, maka 1 liter madu = 150ribu x 1,35, kira kira seperti itu.

Kenapa madunya encer?

Madu memiliki sifat higroskopis, artinya madu memiliki kemampuan menyerap uap/ molekul air dari lingkungannya. Madu hutan sumatera dihasilkan oleh lebah di hutan tropis sumatera yang terkenal memiliki kelembaban tinggi sehingga madu hutan sumatera memiliki kadar air yang lebih tinggi daripada jenis madu lain yang berada di dunia ini.

Secara umum kadar air di dalam madu hutan sumatera berkisar antara 24-26%. Kalau ada madu yang kental, ada beberapa kemungkinan, madunya memang berada di daerah kering sehingga memang kadar airnya rendah atau bisa jadi sudah mengalami proses pengurangan kadar air pada madu untuk memenuhii SNI kadar air 18-20%.

Sepengalaman kami selama ini menjual madu hutan, belum ketemu madu dengan kadar air yang kurang dari 24%. Pernah dapat 22% tapi sudah sangat lama dan hampir gak pernah bertemu lagi madu dengan kadar air di bawah 24%.

Kenapa Madu bersemut?

Madu sejatinya adalah gula, ada banyak jenis gula dan yang menjadi penyusun madu adalah fruktosa dan glukosa serta diikat oleh molekul air. Agaknya pepatah orang tua kita dulu ada benarnya : ada gula ada semut. Alaminya memang gula disemuti, kalau ada madu yang gak disemuti, saya pernah mendengar tapi tidak tahu apakah ini benar atau salah bahwa kalau madu tidak disemuti dikarenakan madu terlalu kental sehingga sulit bagi semut untuk membawanya.

Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi perternakan lebah di pematang siantar, beliau adalah salah satu pelatih peternakan lebah di Balai Pelatihan Kehutanan Aek Nauli. Dalam kunjungan itu selain minta pendapat beliau soal madu yang saya jual, kami juga melihat sarang-sarang lebah yang sedang diisi oleh lebah dengan madu. Saya mengambil sedikit bagian sarang lebah lalu ‘memencet’nya sehingga madunya menetes dan Sebagian jatuh ke lantai. Selang beberapa saat, madu yang menetes ke lantai langsung dikerubuti semut.

Sejak saat itu saya semakin meyakini : adalah wajar jika madu dikerubuti semut.
Dalam buku petunjuk survival di hutan, ada bagian yang menjelaskan bahwa tanaman yang aman dikonsumsi salah satunya adalah kita melihat ada “hewan-hewan” yang mengonsumsinya. Nah, kalau seandainya madu gak dikerubuti semut, harusnya kita jadi khawatir kan? Semut aja gak mau…hehe

Kenapa madu beku disimpan dalam kulkas

Madu memiliki suhu 29 derajat Celsius. Ini berarti lebih tinggi daripada suhu ruangan. Ini juga mengindikasikan sebaiknya madu sebaiknya tetap disimpan dalam suhu ruang, jika disimpan di suhu yang lebih rendah akan mempengaruhi sifat fisika dari madu. Biasanya akan terlihat setelah beberapa hari madu di simpan di suhu dingin (di daerah pengunungan biasanya juga terlihat gejala yang sama).

Ciri yang akan Nampak akan ada endapan putih seperti gula pasir. Namun, tenang dulu ini merupakan molekul glukosa yang terpisah dari fruktosa karena molekul air mengalami ‘tekanan’ suhu rendah. Jika terus disimpan didalam suhu dingin,madu akan mengeras seperti gula merah. Lagi lagi karena suhu awal madu memang lumayan hangat, jika terkena suhu ‘dingin’ maka akan terasa lebih dingin oleh si madu, karena biasa didaerah hangat. Tapi tidak usah khawatir, karena kondisi ini dapat dikembalikan ke kondisi awal, yaitu dengan cara merendam madu pada air hangat di suhu 60 derajat Celsius. Madu akan terlihat seperi madu pada umumnya lagi.

Kenapa madunya berbuih?

Buih dan gas, bagi masyarakat pengumpul madu buih dan gas yang tinggi, menjadi salah satu ciri bahwa madu itu asli. Walau gak semua madu akhirnya memiliki gas dan buih yang berlimpah. Buih dan gas adalah buah dari aktifitas enzim di dalam madu. Kalau kita goncang madu beberapa waktu, maka akan terjadi berubahan pada fisik madu. Madu yang awalnya coklat bening berubah menjadi keruh, seperti kopi susu. Lalu secara perlahan madu akan Kembali ke warna coklat bening dan menyisakan busa di bagian atas madu. Busa ini lambat laun akan Kembali menjadi madu pada umumnya.

Namun, sering kali kami mendapati 1-2 konsumen yang justru menolak madu kami karena madu kami berbuih. Tapi di sisi lain, banyak juga konsumen yang justru minta madu yang buih dan gasnya banyak. Salah satu cirinya jerigennya gembung-gembung. Madu yang sudah gak ada gas dan uih, biasanya disebabkan oleh proses pemanasan madu yang ditujukan untuk mengurangi kadar air madu. Kawan kawan bisa perhatikan madu yang encer biasanya lebih bergas dan berbuih. Walau bukan itu sebagai patokan utama ya.

Madunya kok tembus ditisu?

Satu lagi mitos yang paling sering kami temui adalah bahwa madu asli tidak tembus ditisu atau koran. Repotnya kalau madu mentah seperti madu yang kami jual, kadar airnya lumayan tinggi jika dibanding madu madu lain yang ada dipasaran. Namanya cairan, Ketika bertemu benda yang memiliki pori pori, jelas cairan tersebut akan berusaha memasuki pori pori, seperti sifat cairan pada umumnya, yaitu : menyesuaikan diri dengan wadahnya, namun tetap mempertahankan volumenya.

Madu sama seperti cairan lainnya, hanya saja karena kekentalannya berbeda-beda, sifat cairannya ada yang terlihat jelas ada yang tidak.
Kertas tisu memiliki pori pori yang halus, bagi madu yang kental, masuknya ia ke pori-pori itu tidak begitu kentara, tapi jika madunya sedikit encer, maka akan terlihat jelas saat madu memasuki pori pori kertas/ tisu tersebut.

Kenapa warna, kekentalan dan rasanya gak konsisten, sering berubah-ubah?

Madu hutan adalah produk alam yang dihasilkan oleh lebah. Lebah bekerja menghisap nectar bunga-bunga yang ditemuinya dalam perjalanannya mencari bahan makanan. Madu sejatinya adalah cadangan makanan lebah/ bahan makanan bagi lebah lebah muda yang belum mampu untuk terbang dan mencari makan sendiri. Dalam upaya mencari nectar bunga, lebah tentu bertemu dengan berbagai jenis bunga. Tergantung musim tentunya. Karena musim bunga berubah-ubah sepanjang tahun, maka dapat dipastikan nectar bunga yang dihisap lebah dan kemudian diproduksi menjadi madu jelas berbeda-beda. Sehingga, pada akhirnya, madu yang dihasilkan oleh lebah pasti berbeda-beda pula.

Kecuali, jika kita mendapati lebah liar yang kebetulan mengambil nectar bunga dekat dengan perkebunan. Semisal perkebunan karet dan sejenisnya. Maka ada kemungkinan madu yang dihasilkan akan cenderung konstan. Menanggapi pertanyaan di atas, jawabannya tentu mudah saja, warna dan rasa cenderung akan mengikuti musim bunga yang dominan di sekitaran tempat tinggal lebah. Karena lebah akan menghisap nectar terdekat dari sarang/ koloninya. Jika harus mencari nectar jauh dari koloninya, maka madu yang dihasilkan akan dihabiskannya sendiri. Cape’ bro!

Kok produksi madunya ada terus ya?

Sebenarnya sih tidak terus-terusan ada, kami juga harus menunggu sampai beberapa hari kadang, beberapa minggu untuk mendapatkan pasokan madu hutan lagi. Hanya saja kami kebetulan memiliki beberapa pemasok madu yang memiliki jadwal panen berbeda-beda, sehingga satu supplier tidak panen, yang lain kemungkinan panen.

Masing-masing pemanjat juga biasanya memegang beberapa pohon yang merupakan koloni lebah, sehingga jika satu koloni belum layak panen, koloni lain mungkin sudah.
Sederhananya, kami melakukan apa yang disebut sebagai manajemen rantai pasok. Sehingga memunculkan kesan ‘madu hutan’ kami kok selalu ready. Padahal tidak, madu masuk ke medan biasanya dalam rentang rerata 1 pekan paling cepat. Pernah juga sampai 4 hari kami kehabisan madu.

Bagaimana membedakan madu asli dan madu palsu

Beredarnya madu palsu memang meresahkan masyarakat. Ditambah banyaknya beredar mitos mitos yang salah soal bagaimana mengenali madu asli dan palsu, membuat tugas kami sebagai penjual madu hutan menjadi lebih berat. Untuk mengetahui madu itu asli atau palsu, Cuma lewat satu cara yang paling bisa dipertanggungjawabkan : Uji laboratorium. Namun, untuk uji lab juga, madu yang diujikan harus yang masih fresh. Jika madu yang digunakan sudah tidak fresh, hasil uji akan menunjukkan hasil yang negative karena salah satu indikasinya menjadi ‘eror’.
Ada beberapa yang biasa kami gunakan sebagai “indicator awal” untuk menilai madu asli atau tidak, yaitu :
  • Menggoncang madu beberapa saat. Indikasi yang muncul madu akan berubah menjadi keruh ( seperti kopi susu) lalu beberapa saat kemudian, warna akan Kembali normal, tapi meninggalkan busa pada bagian atas madu. Setelah beberapa saat, busa tadi akan Kembali menjadi madu seperti awal. Seperti kami sebutkan diatas, buih dan gas menjadi salah satu hal yang dipahami masyarakat sebagai penanda madu asli. Sedangkan yang kami pelajari, buih dan gas adalah hasil dari kerja enzim di dalam madu.
  • Sediakan wadah berwarna putih susu (piring keramik) tuang sekitar 50ml air, kemudian tambahkan 2 sendok madu. Setelah madu mengendap, goyang-goyang piring, hasilnya madu akan membentuk ilustrasi heksagonal seperti sarang madu sebelum bercampurnya madu dengan air.
  • Dari rasa madunya sendiri. Jika kita biasa menikmati madu, ada sebuah rasa yang khusus dari madu yang biasa kami sebut sebagai langu madu. Langu ini akan selalu sama disetiap madu yang dihasilkan lebah jenis yang sama. Seperti madu hutan dihasilkan lebah apis dorsata, maka langu yang muncul akan sangat mirip. Memang butuh waktu lama untuk menemukan dan mengenali langu madu tersebut.
  • Cara terakhir ini kami yakin sebagai cara paling utama selain uji lab tentunya. Lihat siapa yang menjual. Jika anda kenal penjual madunya sebagai orang yang jujur dan amanah, maka insyaAllah madu yang beliau jual akan dijaga keasliannya.
Demikian jawaban kami atas beberapa pertanyaan yang disampaikan konsumen madu hutan Al Hafizh, semoga jawaban-jawaban ini dapat membantu kita lebih memahami tentang madu yang kita konsumsi.